Google
kembali menghapus sejumlah aplikasi dari layanan market aplikasi resmi
Play Store karena di ketahui memuat iklan yang cukup mengganggu.
Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 600 aplikasi yang ditendang dari layanan Play Store. Ini dilakukan Google sebagai upaya untuk mengendalikan penipuan iklan seluler yang sering terjadi.
Tak hanya menghapus aplikasi yang menampilkan iklan-ikla yang mengganggu, pengembang aplikasinya pun di banned atau di blokir sehingga pembuat aplikasi sejenis tak lagi bisa mengungggah aplikasi buatan mereka lagi.
Seperti diketahui, dalam kebijakan Google raksasa teknologi tersebut melarang adanya iklan yang ditampilkan di perangkat pengguna ketika aplikasi tersebut tidak digunakan, atau muatan iklan yang menipu pengguna untuk mengklik secara tidak sengaja.
kategori iklan yang masuk sebagai kategori mengganggu antara lain iklan menutupi layar dengan iklan, selain itu pop-up iklan yang kerap muncul di layar saat pengguna sedang menelepon atau memakai aplikasi navigasi.
Sementara itu, melansir dari laman The Verge, aplikasi-aplikasi yang dihapus oleh Google tersebut dari layanan Play Store kebanyakan adalah aplikasi yang di buat dan dikembangkan oleh developer asal Tiongkok, India, dan Singapura.
Diketahui, klan-iklan yang ditampilkan dan cukup mengganggu penggunanya ini menyasar pengguna berbahasa Inggris.
Salah satu pengembang aplikasi yang terkena dampak dari penghapusan yang dilakukan oleh Google ini adalah pengembang aplikasi bernama Cheetah Mobile.
Perusahaan pengembang aplikasi ini merupakan pembuat aplikasi yang sellau menampilkan iklan-iklan mengganggu.
Cheetah Mobile merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Tiongkok yang saat ini memiliki lebih dari 40 aplikasi di Play Store, namun semuanya kini telah diblokir oleh Google.
Sejatinya, upaya penghapusan sejumlah aplikasi dengan adware tersebut bukan kali ini saja terjadi.
Tindakan tegas dengan menghapus dan memblokir pengembang juga sudah dilakukan oleh Google pada Juli 2019 lalu.
Google ditehaui telah menghapus sejumlah aplikasi buatan pengembang Tiongkok CooTek dan memblokir pengembang aplikasi tersebut.
Pasalnya, cooktek menggunakan plug in adware dan mengirimi iklan-iklan agresif pada pengguna, bahkan ketika aplikasi sedang iddle atau sedang tidak digunakan.
Tak tanggung-tanggung, ada sekitar 600 aplikasi yang ditendang dari layanan Play Store. Ini dilakukan Google sebagai upaya untuk mengendalikan penipuan iklan seluler yang sering terjadi.
Tak hanya menghapus aplikasi yang menampilkan iklan-ikla yang mengganggu, pengembang aplikasinya pun di banned atau di blokir sehingga pembuat aplikasi sejenis tak lagi bisa mengungggah aplikasi buatan mereka lagi.
Seperti diketahui, dalam kebijakan Google raksasa teknologi tersebut melarang adanya iklan yang ditampilkan di perangkat pengguna ketika aplikasi tersebut tidak digunakan, atau muatan iklan yang menipu pengguna untuk mengklik secara tidak sengaja.
kategori iklan yang masuk sebagai kategori mengganggu antara lain iklan menutupi layar dengan iklan, selain itu pop-up iklan yang kerap muncul di layar saat pengguna sedang menelepon atau memakai aplikasi navigasi.
Sementara itu, melansir dari laman The Verge, aplikasi-aplikasi yang dihapus oleh Google tersebut dari layanan Play Store kebanyakan adalah aplikasi yang di buat dan dikembangkan oleh developer asal Tiongkok, India, dan Singapura.
Diketahui, klan-iklan yang ditampilkan dan cukup mengganggu penggunanya ini menyasar pengguna berbahasa Inggris.
Salah satu pengembang aplikasi yang terkena dampak dari penghapusan yang dilakukan oleh Google ini adalah pengembang aplikasi bernama Cheetah Mobile.
Perusahaan pengembang aplikasi ini merupakan pembuat aplikasi yang sellau menampilkan iklan-iklan mengganggu.
Cheetah Mobile merupakan sebuah perusahaan yang berbasis di Tiongkok yang saat ini memiliki lebih dari 40 aplikasi di Play Store, namun semuanya kini telah diblokir oleh Google.
Sejatinya, upaya penghapusan sejumlah aplikasi dengan adware tersebut bukan kali ini saja terjadi.
Tindakan tegas dengan menghapus dan memblokir pengembang juga sudah dilakukan oleh Google pada Juli 2019 lalu.
Google ditehaui telah menghapus sejumlah aplikasi buatan pengembang Tiongkok CooTek dan memblokir pengembang aplikasi tersebut.
Pasalnya, cooktek menggunakan plug in adware dan mengirimi iklan-iklan agresif pada pengguna, bahkan ketika aplikasi sedang iddle atau sedang tidak digunakan.
Sumber Artikel: Recode.id
Menarik Lainnya:
https://pindahlubang.com/1853-cara-aktivasi-kartu-kredit-cimb-niaga/
https://pindahlubang.com/1860-cara-aktivasi-kartu-simpati/
https://pindahlubang.com/1864-cara-aktivasi-kartu-smartfren/
https://pindahlubang.com/1874-cara-aktivasi-kartu-telkomsel/
https://pindahlubang.com/1886-cara-aktivasi-kartu-xl-axiata/
https://pindahlubang.com/1896-cara-aktivasi-mandiri-online/
https://pindahlubang.com/1904-cara-aktivasi-mobile-banking-bni/
https://pindahlubang.com/1910-cara-aktivasi-linkaja/
https://pindahlubang.com/2287-cara-daftar-internet-banking-bri/
https://pindahlubang.com/2275-cara-daftar-internet-banking-bca-lewat-hp/
https://pindahlubang.com/2291-cara-daftar-internet-banking-mandiri-secara-online/
https://pindahlubang.com/2286-cara-daftar-internet-banking-bni/
https://pindahlubang.com/2285-cara-daftar-internet-banking-bca/
https://pindahlubang.com/1860-cara-aktivasi-kartu-simpati/
https://pindahlubang.com/1864-cara-aktivasi-kartu-smartfren/
https://pindahlubang.com/1874-cara-aktivasi-kartu-telkomsel/
https://pindahlubang.com/1886-cara-aktivasi-kartu-xl-axiata/
https://pindahlubang.com/1896-cara-aktivasi-mandiri-online/
https://pindahlubang.com/1904-cara-aktivasi-mobile-banking-bni/
https://pindahlubang.com/1910-cara-aktivasi-linkaja/
https://pindahlubang.com/2287-cara-daftar-internet-banking-bri/
https://pindahlubang.com/2275-cara-daftar-internet-banking-bca-lewat-hp/
https://pindahlubang.com/2291-cara-daftar-internet-banking-mandiri-secara-online/
https://pindahlubang.com/2286-cara-daftar-internet-banking-bni/
https://pindahlubang.com/2285-cara-daftar-internet-banking-bca/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar